Hingga Kini Investasi Bodong Masih Sering Terjadi – Inilah 5 Tips Terhindar dari Investasi Bodong

kjaatik.id – Sampai saat ini, investasi bodong masih jadi isu krusial dan terus memakan korban. Investasi bodong ini biasanya sering terjadi pada orang-orang yang tak begitu paham mengenai investasi, Namun tragisnya, dari sekian banyak korban investasi bodong, ternyata tidak sedikit yang berpendidikan tinggi. Seseorang dengan latar belakang pendidikan tinggi bukan jaminan kalau tingkat literasi keuangannya sudah baik.

Seperti yang diungkapkan oleh Octaviantika Benazir Kumala, Brand Manager IPO TFund dari PT Indo Premier Sekuritas. Ia menilai, rendahnya tingkat literasi keuangan dan minimnya pemahaman tentang investasi yang legal menjadi pintu masuk bagi para pemangsa dalam menawarkan investasi bodongnya. Apalagi secara psikologi, banyak korban itu pada dasarnya tidak bisa menahan diri untuk cepat untung (greedy).

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%. Nilai tersebut meningkat dibanding 2019 yang tercatat di level 38,03%.

Indeks ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 jiwa penduduk Indonesia, ada sekitar 49 orang yang memiliki pemahaman tentang lembaga keuangan dan produk jasa keuangan dengan baik.

Adapun indeks inklusi keuangan tercatat di angka 85,10%, naik dibandingkan 2019 yang tercatat di level 76,19%.

Namun, lagi lagi masih saja sekitar 50,32% masyarakat Indonesia masih belum mengerti tentang literasi keuangan sehingga masih banyak celah bagi mereka untuk mudah di tipu dengan iming-iming selangit. Selain itu dengan kurang nya melek teknologi lah yang semakin membuat mereka menjadi sasaran para penipu investasi tersebut.

Baru-baru ini terdapat kasus di wilayah Bali. Berdasarkan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Bali menyebutkan, setidaknya 559 orang yang menjadi korban investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK). Para korban itu mengalami kerugian total mencapai Rp 55,8 miliar.

Modus operandi yang dipakai tersangka dalam kasus itu, yakni Mang Tri mengedukasi investor dengan memberikan bunga yang cukup di atas bank. Setiap minggu ada 3 persen keuntungan yang didapat. Dana itu kemudian dikelola dalam bentuk trading minyak mentah.

Dijanjikan pula oleh tersangka bahwa risiko atau kerugian akan diganti atau diberikan uang ada yang jumlahnya antara Rp 10 juta dan Rp100 juta, bahkan uang tersebut dapat diambil kapan saja. Investasi yang ditawarkan sudah berstatus legal dan sudah berizin.

Lalu bagaimana caranya mengedukasi masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan investasi bodong tersebut?

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Sobat KJAASP terapkan agar terhindar dari investasi bodong:

1. Jangan mudah tergiur dengan janji akan mendapatkan keuntungan besar

Sobat KJAASP harus curiga dengan hal seperti ini, apalagi bila keuntungan yang didapatkan itu melebih hasil tingkat bunga bank umum, selain itu patutlah curiga pada janji investasi yang tidak memiliki risiko kerugian. Karena biasanya investasi dengan keuntungan besar itu memiliki risiko yang besar pula. Dalam dunia investasi pun disebut dengan high risk high return.

2. Pastikan bahwa lembaga investasi memiliki izin

Calon investor harus memeriksa izin dari orang atau lembaga yang menawarkan investasi terlebih dahulu. Izin tersebut diterbitkan oleh salah satu lembaga berwenang seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Koperasi dan UKM

3. Bisa tanyakan bagaimana perusahaan tersebut menjalankan investasi

Tidaklah salah bagi calon investor menanyakan cara kerja dari investasi, karena mereka benar-benar menanamkan hartanya pada perusahaan tersebut, yang harapannya adalah calon investor mendapatkan keuntungan atas melepas harta yang dimiliki untuk diinvestasikan. Pastikan bahwa cara kerja nya jelas, tidak ada yang ditutupi atau transparan.

4. Investasi bukanlah hal ikut-ikutan

Investasi bukan ajang lomba, kita tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan investasi apabila memang belum paham dengan dunia investasi. Apalagi hanya karena sebuah trend, sehingga terpaksa ikut-ikutan hanya demi dibilang keren dan melek keuangan.

5. Rencanakan investasi dengan tepat dan jelas

Tujuan keuangan dan instrumen investasi harus jelas dan sesuai profil risiko. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan berinvestasi pastikan sudah menyusun rencana investasi yang terukur dengan melakukan riset dan memperkaya literasi keuangan. Pengetahuan akan investasi membuat masyarakat terhindar dari penipuan investasi bodong oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

Informasi lebih lanjutin silakan hubungi kami pada kontak berikut ini, dan manfaatkan konsultasi gratis bersama kami:)

WA : https://wa.me/6281226924491

Instagram : https://bit.ly/instagramkjaasp_official

Facebook : https://bit.ly/facebookKJAASP

Web : https://kjaatik.id/

Tiktok : https://bit.ly/tiktokkjaasp_official

Youtube : https://bit.ly/youtubeKJAASP

Maps: https://bit.ly/GoogleMapsKJAASP