3ea2fdfe ba64 4f67 8c54 1599a58bf1ce

Pada kali ini KJA ASP dan Sekolah Finansial mendapat kesempatan untuk sharing bersama Ibu Moersa Sudarsono selaku Womenpreneur dan Owner Gudeg Yu Djum. Dengan dibalut konsep Webinar dengan mengangkat tema “Pengusaha Tangguh, Bijak Kelola Keuangan” acara ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Virtual Meeting. Acara dilakukan pada hari ini minggu, 3 September 2021 dengan tujuan untuk sharing pengalaman usaha dan cara bertahan di masa pandemi. Acara ini diikuti kurang lebih 60 peserta yang terdiri dari para pengusaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Materi pengantar disampaikan oleh Ibu Atik Sri Purwatiningsih, S.E. M.Acc. Ak., CA., CPA., ASEAN CPA., CT., CFP, selaku Financial Coach yang juga selaku pimpinan KJA ASP serta Founder dari Sekolah Finansial dimoderatori oleh Ibu Rezki Wulan Ramadhanty, S.E, M.Sc. yang merupakan CEO dari Sekolah Finansial.

Ibu Atik mengawali webinar dengan menyampaikan kriteria UMKM Terbaru yaitu UMKM diklasifikasikan menurut modal usaha dan hasil penjualan tahunan. Sebagai dampak dari pandemi Covid-19 banyak tantangan baru yang harus dihadapi para pengusaha untuk terus mempertahankan keberlanjutan usahanya. Untuk menghadapi tantangan itu maka diperlukan pola pemikiran Growth Mindset dimana harus terus berinovasi dan berkembang sehingga dapat bertahan dan berkembang. Masalah lain yang kerap timbul adalah dalm proses pengelolaan keuangan.

Kesalahan yang sering dilakukan pengusaha adalah mencampurkan keuangan pribadi dan keuangan usaha. Sebenarnya uang hasil dari bisnis/usaha adalah gabungan dari uang modal dan laba/keuntungan. Dalam hal ini uang modal dan laba harus dipisahkan, uang modal sebagai penggerak kelanjutan bisnis dan laba sebagai penambah modal dan mensejahterakan pengusaha. Hal yang perlu dilakukan adalah:

  1. Buat rekening & kartu kredit terpisah
  2. Catat semua transaksi “pinjam meminjam” yang terjadi
  3. Buat catatan & rencana keuangan yang terpisah.

Selain itu, Ibu Atik juga menjelaskan bagaimana cara menggaji diri sendiri sebagai pemilik usaha dengan jumlah sama setiap bulannya dan dicatat secara periodik. Bisnis harus kita jadikan sebagai aset sehingga pengusaha akan membuat sistem yang akan menunjang perkembangan bisnis. Untuk mengatasi maslaah dalam pengelolaan keuangan maka diharuskan setiap usaha membuat laporan keuangan secara teratur. Fungsi laporan keuangan itu sendiri adalah untuk mengetahui laba rugi, efektivitas keuangan,kewajaran, memeriksa kesehatan keuangan, menetapkan strategi usaha, sebagai sayarta kredit, dan untuk mendaptkan inevestor.

b601e488 c4bf 4d2a a97a 7cd0e0243cff 1

87260835 365c 44f1 93b1 0d0e930bc73f

 

 

Pada sesi kedua Ibu Moersa mengisi webinar dengan sharing terkait Usaha Gudeg Yu Djum. Dalam penyampaiannya usaha ini telah berdiri sejak tahun 1948 di Wijilan Kota Yogyakarta didirikan oleh Ibu Juwariyah ketika usianya menginjak 17 tahun. Ibu Moersa sendiri adalah anak dari Ibu Juwariyah. Gudeg Yu Djum didirikan dari nol dengan hanya menyediakan 10 butir telur dan satu ekor ayam setiap harinya untuk dijual dan pada saat itu selalu tidak habis terjual. Meskipun begitu usaha tersebut tetap dijalankan setiap harinya. Berkat kegigihannya, Gudeg Yu Djum telah berkembang pesat sampe sekarang dan telah diwariskan kepada anak-anaknya.

Gudeg Yu Djum sebagai warisan yang didapatkan Ibu Moersa ini dikembangkan dan terus berinovasi di segala kondisi. Kendala dan hambatan berhasil dilalui oleh Ibu Moersa sepanjang mengelola usaha ini. Lalu bagaimana cara Bu Moersa mempertahankan usahanya di tengah Pandemi?

Menurut pengakuan dari Ibu Moersa pandemi sangat berdampak pada usahanya dimana imset menurun drastis sehingga harus ada pemangkasan biaya agar kerugian tidak terlalu besar. Maka Ibu Moersa mengmabil keputusan untuk membuat para karyawannya bekerja dengan sistem shift sehari kerja sehari lembur. Menurutnya hal itu tepat untuk menyikapi dampak keuangan yang turun drastis tanpa memberhentikan karyawan.

Keberhasilan Gudeg Yu Djum tidak lepas dari pendidikan ibunya yang selalu mengajarkan kegigihan dan tekun dalam berusaha. Selain itu kita juga wajib melakukan evaluasi secara rutin untuk kemajuan usaha.

Sebelum acara ditutup masih ada sesi tanya jawab, banyak partisipan ikut aktif dalam bertanya. Sebagian besar sharing terkait usaha dan kendalanya dalam menjalani usaha. Pertanyaan-pertanyaan yang ada ditampung dan langsung dijawab oleh Ibu Atik dengan sangat jelas.

“Resiko terbesar adalah tidak mengambil resiko sama sekali. Dalam dunia yang berubah dengan sangat cepat ini, satu-satunya strategi yang dijamin gagal adalah tidak mengambil risiko”

– Ibu Atik Sri Purwatiningsih

Ingin mendapatkan informasi mengenai acara-acara bermanfaat seperti ini?

Informasi lebih lanjut hubungi kami:

Kantor Jasa Akuntan Atik Sri Purwantiningsih (KJAASP)

Alamat            : Permata Hijau Ketawang No.A1, Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping,

                          Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

No Telepon     : (0274) 583286

No.WA            : 081226924491

YouTube        : Kantor Jasa Akuntan ASP

Instagram     : KJAASP      

TikTok           : KJAASP      

Facebook      : KJA Atik Sri Purwantiningsih