Pusing! Efek BBM Naik, Timbul Inflasi

Kenaikan BBM tanggal 3 September 2022 lalu menimbulkan dampak berbagai sektor. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua III Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani bahwa “seluruh sektor usaha akan terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung karena kenaikan BBM ini”.

Selain itu, kenaikan BBM ini menyebabkan pertumbuhan konsumsi masyarakat menjadi terhambat. Perlambatan ini karena masyarakat melakukan penyesuaian kembali terhadap pola konsumsi dan pengeluarannya karena kenaikan BBM dan pangan terjadi secara bersamaan. Namun, pemerintah sudah mempersiapkan solusi dari efek kenaikan BBM dengan memberikan sejumlah bantalan sosial kepada masyarakat.

Lalu sektor apa saja yang paling banyak terdampak dari kenaikan BBM ini?

Sektor yang terdampak adalah perikanan tangkap, pertanian, dan industri manufaktur karena ketiga sektor ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap penggunaan BBM dalam komponen usahanya.

Dampak selanjutnya adalah penjual tidak bisa langsung dan seenaknya menaikkan harga jual karena penjual juga mempertimbangkan daya beli masyarakat terhadap produk yang dijual, namun disisi lain beban yang harus ditanggung untuk memproduksi juga naik.

Kenaikan harga barang ini dapat saja menimbulkan inflasi, seperti yang terjadi saat ini yaitu kenaikan inflasi sebesar 1,38% Month to Month. Hal ini disampaikan oleh wakil Menteri Suahasil Nazari bahwa inflasi akan meningkat pada September ini, namun Beliau juga berharap bahwa pergerakan inflasi pada bulan berikutnya kembali normal.

Perkiraan dari Bapak Suahasil adalah inflasi bulan Oktober 2022 akan turun menjadi 0,45% dan turun kembali bulan di bulan November 2022 sebesar 0,27%. Kemudian dikeseluruhan tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 6,3% hingga 6,7%, ini naik dari perkiraan awal yaitu 3,5% hingga 4,5%.

Tapi Sobat KJAASP tak perlu khawatir, karena Pak Suahasil pun optimis bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap tumbuh di kisaran 5,1% hingga 5,4% di tahun 2022. Dengan begitu, kenaikan BBM ini hanya akan berdampak -0,13% terhadap laju pertumbuhan ekonomi.