UMKM Kuat! Tak Perlu Khawatir Hadapi Resesi 2023

Kantor Jasa Akuntan Atik Sri Purwantiningsih, Jogja. Di era gencarnya berita mengenai resesi 2023 (apabila terjadi) banyak sekali profesi yang khawatir akan hal tersebut. Mulai dari para pekerja swasta, hingga pengusaha.

Para pekerja swasta khawatir akan banyak PHK, karena berkaca pada para start up yang sedang gencar melakukan PHK. Sedangkan para pengusaha khawatir akan menurunnya daya beli konsumen, ditambah lagi dengan kabar inflasi yang dapat mempengaruhi harga produk.

Namun, para  pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tidak perlu takut karena Salah satu sektor yang terbesar dalam perekonomian Indonesia adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Data menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 60.5%. Bahkan, dalam laporan Asian Development Bank (ADB), UMKM pada akhir 2018 berkontribusi terhadap sekitar 97% lapangan pekerjaan di masyarakat atau setara 117 juta pekerja yang ada.

Hal ini juga dijadikan sebagai pembahasan Talkshow yang diadakan DPC HIPPI Sleman yang dilaksanakan di Rocket Center/Head Office Rocket Chicken di daerah Sleman, DIY pada (17/12/22)

Event ini dihadiri oleh yakni Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Sleman R Haris Martapa SE MT yang memberikan sambutan mewakili Bupati Sleman, Pemilik Rocket Chicken Nurul Atik, Ketua Umum HIPPI DPC Sleman Atik Sri Purwantiningsih S.E., M.Acc., Ak., CA, Ketua DPD HIPPI Jogja Bapak Ariya pemilik Bakpia Jokem.

Menurut Atik, di tahun 2023 para pengusaha harus optimis, karena masih ada peluang dan cara untuk tetap bisa bertahan. Sesuai dengan hasil dari laporan Asian Development Bank (ADB), bahwa UMKM sebagai penyumbang besar dalam perekonomian Indonesia dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan yang besar.

“Pengusaha UMKM jangan takut resesi. Karena saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia justru positif. Kalau pun terjadi resesi, mungkin dampaknya bagi UMKM tidak terlalu besar,’’ ungkap Atik yang juga seorang Pimpinan Kantor Jasa Akuntan ASP dan seorang Financial Planner yang sangat paham dalam dunia keuangan dan akuntansi.

Hal serupa disampaikan Nurul Atik selaku pengusaha dan President Director dari PT Rocket Chicken Indonesia yang kini sudah memiliki 1030 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia.

”Trend bisnis di tahun 2023 UMKM yang paling bisa bertahan dibandingkan perusahaan besar terutama di bidang property,’’ kata Nurul, sapaan akrab Nurul Atik.

Tak lupa, sebagai bahan untuk para UMKM bisa berkaca, Nurul juga memberikan tips kepada para UMKM untuk bisa bertahan apabila memang terjadi resesi 2023.

“Menjiplak/mencontoh produk lain tidak apa-apa, tetapi harus ada keunikan sendiri. Saya kira bisa berjalan terus. Dan yang terpenting harus disiplin, jujur, serta kerja keras dan cerdas, Dan berdasarkan pengalaman saya, tips untuk bisa bertahan dimasa pandemic adalah kurangi biaya biaya yang masih bisa ditekan. Misalnya saja biaya hotel yang dulunya bintang 3, sekarang diturunkan menjadi bintang 2, atau bisa kurangi biaya transportasi dengan tidak banyak perjalanan dinas, kurangi penggunaan gas apabila tidak sedang digunakan, kompor bisa dimatikan atau api dikecilkan saja,’’ sarannya.

Saran ini sangatlah selaras dan memiliki efek yang signifikan dalam perjalanan Rocket Chicken yang pada saat awal pandemic sempat rugi hingga 500 juta, karena perjalanan dinas dan persewaan kamar hotel ini masih bisa diminimalisir, contohnya adalah mengurangi perjalanan dinas dengan diganti menggunakan meeting online apabila masih memungkinkan.

Selanjutnya Haris Martapa mengemukakan di Kabupaten Sleman jumlah UMKM sebelum pandemi Covid-19 ada sekitar 60 ribu, selama pandemi Covid-19 meningkat menjadi 90 ribu UMKM, dan sekarang sangat tinggi jumlahnya yakni 135 ribu.

Jumlah UMKM yang besar itu bukanlah persaingan.

Haris berpesan kepada HIPPI DPC Sleman agar berkolaborasi dengan UMKM di kabupaten Sleman sehingga bisa besar dan mandiri bersama.

“Di dalam perusahaan itu banyak tantangan sehingga harus berkolaborasi. Untuk menghadapi bila terjadi resesi di tahun 2023, ada pasar baru yang harus ditangkap UMKM. Misalnya untuk makanan banyak yang bisa diekspor, sehingga kadang belum siap untuk ekspor misalnya ijin-ijin kurang sehingga harus dipenuhi,” sarannya.

Pada kesempatan ini juga ada tanya jawab dengan anggota HIPPI DPC Sleman tentang harapan dan saran para anggota DPC HIPPI Sleman yang difasilatori oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Pendidikan HIPPI DPC Sleman Rezki Wulan Ramadhanty. Harapan dan saran dari para anggota DPC HIPPI Sleman itu disampaikan pada secarik kertas yang ditempel pada “Pohon Impian HIPPI DPC Sleman 2023 dari HIPPI Sleman untuk Sleman Unggul dan Berdaya.


Informasi lebih lanjutin silakan hubungi kami pada kontak berikut ini, dan manfaatkan konsultasi gratis bersama kami:)

WA : https://wa.me/6281226924491

Instagram : https://bit.ly/instagramkjaasp_official

Facebook : https://bit.ly/facebookKJAASP

Web : https://kjaatik.id/

Tiktok : https://bit.ly/tiktokkjaasp_official

Youtube : https://bit.ly/youtubeKJAASP

Maps: https://bit.ly/GoogleMapsKJAASP